Peletakan Batu Pertama PKU Muhammadiyah Kalibening

Respons: 0 komentar
Hari Ahad Pon bertepatan dengan tanggal 10 Sya'ban 1435 H / 8 Juni 2014 menjadi hari bersejarah bagi Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kalibening Daerah Banjarnegara. Bersamaan dengan pengajian rutin Ahad Pon dilaksanakan peletakan batu pertama PKU Muhammadiyah Kalibening oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah.

Jalan Sehat Keluarga dalam rangka Milad Satu Abad Aisyiyah

Respons: 0 komentar
Pagi ini, pukul 06.30 WIB,  sepanjang jalan K. H. Dahlan dipenuhi oelh kurang lebih 1500 warga Muhammadiyah Banjarnegara. Kehadiran warga Muhammadiyah yang didominasi oleh ibu-ibu ini dalam rangka melaksanakan kegiatan Milad Satu Abad 'Aisyiyah yang dilaksanakan oleh Pimpinan Daerah 'Aisyiyah Banjarnegara. 

Senam Sang Surya menjadi pembuka kegiatan tersebut. Dilanjutkan dengan jalan sehat keluarga. Dibuka langsung oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banjarnegara, Muchammad Kamali, seluruh peserta dari segala usia dengan gembira berjalan sesuai dengan route yang telah ditetapkan oleh Panitia.

Mari Memahami Muhammadiyah ( Bahan Renungan Kader )

Respons: 0 komentar
(Ditulis oleh Pak AR Fachruddin)

Kita telah mengetahui bahwa Muhammadiyah adalah Gerakan tajdid. Kita telah mengetahui bahwa Muhammadiyah adalah gerakan Islam. Juga kita telah mengetahui bahwa tujuan gerak Muhammadiyah adalah dakwah Islam amar makruf nahi munkar. Kita telah mengetahui bahwa Muhammadiyah berasas Islam. Juga kita telah mengetahui bahwa Islam yang dianut oleh Muhammadiyah adalah Islam yang berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah. Dan, tentulah kita sebagai warga Muhammadiyah, lebih-lebih kita sebagai Pimpinan Muhammadiyah, tentu sudah sama hafal maksud dan tujuan Muhammadiyah ialah: Menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud Masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

Dalam Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah telah ditegaskan bahwa sebagai dasar-dasar amal usaha Muhammadiyah;
  1. Hidup manusia harus berdasar tauhid gembira beribadah dan taat kepada Allah.
  2. Hidup manusia itu haruslah bermasyarakat.
  3. Mematuhi ajaran-ajaran Agama Islam dengan berkeyakinan bahwa ajaran-ajaran Islam itu satu-satunya landasan kepribadian dan ketertiban bersama untuk kebahagiaan dunia dan akhirat.
  4. Menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam dalam masyarakat adalah kewajiban sebagai ibadah kepada Allah dan berbuat ihsan kepada kemanusiaan.

Mengapa Muhammadiyah Tidak Memakai Qunut ?

Respons: 0 komentar
Mengapa Muhammadiyah tidak menggunakan qunut dalam shalat baik di waktu Shubuh ataupun waktu shalat Tarawih karena di Negara kita sekarang lagi banyak terkena bencana? Terima kasih atas jawabannya karena jawaban ini akan semakin meneguhkan keyakinanku bahwa Muhammadiyah adalah salah satu ormas yang bertujuan untuk pemurnian agama Islam.

jawaban:

Tiga Bekal Menuju Surga

Respons: 0 komentar

1. Beriman kepada Allah ta’aala, untuk saat sekarang, berdasarkan apa yang dibawa oleh Rasulullah Muhammad shalla Allahu ‘alaihi wa sallam yaitu al-Qur’an dan Sunnah .


2. Beramal shalihat, seperti dalam Surat al-Bayyinah ayat 5.

98:5. Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.
98:7. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh mereka itu adalah sebaik-baik makhluk.

98:8. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.

Iman dan Tindakan

Respons: 0 komentar



Menyangkut topik iman dan tindakan ini, sebuah hadits Rasul S.a.w kiranya dapat memberikan gambaran tentang topik tersebut.

عن أبي هريرة قال: قال رسولُ الله صلى الله عليه وسلم: من كان يُؤمن بالله واليوم الآخرِ فلا يُؤذِ جارَه، ومن كان يُؤمن بالله واليوم الآخِرِ فلْيُكرِم ضَيفَه، ومن كان يؤمن بالله واليوم الآخرِ فلْيَقُلْ خيراً أو ليَصمُت (رواه البخاري)

Dari Abu Hurairah r.a ia berkata, Rasulullah S.a.w bersabda: Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka janganlah ia menyakiti tetangganya. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka hendaknya ia menghormati tamunya. Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka hendaknya ia berkata yang baik-baik saja, atau (kalau tidak bisa berkata baik) lebih baik diam. (HR. Bukhari)

Syukur dan Sabar

Respons: 0 komentar
Dalam sebuah kesempatan, Nabi Muhammad S.a.w pernah menggambarkan tentang sifat-sifat seorang muslim. Beliau mengatakan:

عَجَباً لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ. إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ. وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ. إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ. فَكَانَ خَيْراً لَهُ . وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ، فَكَانَ خَيْراً لَهُ. (رواه مسلم)
Sungguh menakjubkan perkaranya orang mukmin itu, karena semua urusan orang mukmin itu penuh dengan kebaikan. Hal ini tidak akan terjadi pada orang lain, kecuali orang mukmin saja. Jika mendapat kesenangan, (syakar) ia bersyukur, maka hal itu menjadi kebaikan baginya. Dan apabila ditimpa kesulitan, (shabar) ia bersabar, maka hal itu pun menjadi kebaikan baginya. (HR. Muslim)

PESONA SEORANG MUKMIN

Respons: 0 komentar
Dalam sebuah kesempatan, Rasulullah S.a.w pernah berkata kepada sahabat Abu Dzarr al-Ghifari r.a:

عن أَبِي ذَرٍ قالَ ،: قالَ لي رَسُولُ الله: «اتَّقِ الله حَيْثُ مَا كُنْتَ ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ (رواه الترمذي)  

Bertakwalah kepada Allah di manapun engkau berada, dan ikutilah perbuatan burukmu itu dengan perbuatan yang baik yang dapat menghapusnya, dan pergaulilah orang-orang dengan akhlak yang baik. (HR. Tirmidzi)

Pertama, bertakwa kepada Allah di manapun berada. Seseorang yang mengaku bertakwa kepada Allah, maka ketakwaan itu selamanya harus senantiasa melekat pada dirinya. Setiap mukmin harus terus berusaha agar dirinya selalu dalam keadaan bertakwa. Takwa secara harfiah artinya takut. Orang yang bertakwa adalah orang yang takut akan murka dan adzab Allah. Oleh karenanya, ia akan selalu menjalankan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Dengan kata lain, perasaan takut kepada Allah itu merupakan motif utama takwa dalam diri seseorang. Maka, orang yang berbuat maksiat adalah orang-orang yang di dalam dirinya tidak ada perasaan takut kepada Allah.

Copyright © 2025 PDM Banjarnegara

Sponsored By: GratisDesigned By: Habib Blog